04 January 2005

Sebuah Renungan Diri

(Sumber : http://www.masjidits.com/detail2.php?IDNews=1455)


Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia.

Suami yang akan menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Ataupun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf,
Justru calon suamimu hanyalah seorang pria akhir zaman, yang punya cita-cita
membangun keturunan yang soleh ....

Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita kewajiban bersama.

Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya,
Suami menjadi nahkoda kapal, kamu navigatornya.
Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya.
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatkannya ....

Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah,
Yang begitu sempurna di dalam menjaga,

Pun bukanlah Hajar,
Yang begitu setia dalam sengsara.
Tidak pula sepandai ‘Aisyah
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah ...

Amien.

No comments: