05 April 2006

Bai He Gu Di

Tebing Bunga Lily





Di suatu tebing yang terjal yang letaknya jauh dan terpencil, tumbuhlah sebuah tunas bunga Lily. Tunas ini mulai tumbuh dan berkembang, hingga ia tampak seperti rumput biasa. Walaupun ia tumbuh bak rumput biasa, namun Lily "kecil" ini merasa yakin bahwa suatu saat nanti dirinya akan berubah menjadi setangkai bunga yang sangat cantik dan mempesona. Namun rumput-rumput disekitarnya selalu mengejek dan menertawakannya, bahkan burung-burung dan para seranggapun menasihatinya agar si tunas Lily ini untuk berhenti bermimpi menjadi setangkai bunga yang cantik menawan. Mereka berkata, "Sekalipun engkau bisa mekar dan berkembang menjadi bunga Lily yang cantik, tetapi kau berada di sebuah tebing yang terjal lagi terpencil, maka tidak ada seorangpun yang akan melihat dan menikmati keindahanmu."

Diejek seperti itu, tunas Lily ini tetap diam. Bahkan ia semakin rajin menyerap air dan memanfaatkan sinar matahari untuk memperkuat pertumbuhan akar dan batangnya. Akhirnya, suatu pagi di musim semi, kuncup pertamapun mulai bertumbuh. Bunga Lily merasa senang sekali. Usahanya tidak sia-sia dan hal itu menambah keyakinan maupun kepercayaan dirinya. Bunga Lily berkata kepada dirinya sendiri, "Aku akan mekar menjadi sekuntum bunga Lily yang indah.Kewajibanku sebagai bunga adalah mekar dan berbunga. Tidak peduli apakah akan ada orang yang menikmati keberadaanku atau tidak. Aku tetap harus mekar dan berbunga sesuai dengan jati diriku sebagai bunga Lily."

Hari demi hari, waktu terus berjalan. Akhirnya, kuncup bunga Lilypun mekar dan menebar semerbak baunya yang harum ke sekitarnya. Kini tampaklah keindahan bunga berwarna putih yang sempurna. Saat itulah, rumput liar, burung-burung dan serangga tidak berani lagi mengejek atau menertawakan si bunga Lily.

Bunga Lilypun tetap rajin memperkuat akar dan bertumbuh terus. Dari hanya satu kuntum menjadi dua kuntum bunga, berkembang lagi dan terus berkembang, sampai akhirnya tepian tebingpun diselimuti oleh hamparan putih bunga-bunga Lily yang indah dan mempesona. Tebing terjal dan terpencil itupun akhirnya berubah menjadi taman bunga Lily yang sangat indah dan menarik hati. Tempat yang semula sepi itu kini dikunjungi banyak orang. Baik dari kota maupun dari desa, semua berdatangan untuk menikmati keindahan permadani putih bunga Lily tersebut. Akhirnya, tempat itu dikenang banyak orang dan terkenal dengan sebutan Bai He Gu Di, yaa... Tebing Bunga Lily.

Cerita ini mengingatkan kita, bahwa dalam kondisi kehidupan manusia disegala lapisan status sosial, sering juga mengalami penganiayaan dan penghinaan seperti kisah yang dialami bunga Lily ini. Saat kita menikmati impian, ide, cita-cita atau apapun yang menjadi keyakinan kita, kadang karena keadaan kita sendiri yang lemah saat ini, memungkinkan orang lain untuk menertawakan, memandang rendah, bahkan menghina kita. Sebenarnya hal itu adalah sebuah fenomena yang wajar saja.

Jangan pedulikan ejekan orang lain, jangan takut dianggap rendah dan remeh oleh orang lain, tidak perlu menanggapi semua itu dengan emosi, jengkel, marah, apalagi membenci. Sebaliknya, kita harus bisa menjadikan keraguan dan ejekan tersebut menjadi cambuk untuk memperkuat tekad dan usaha untuk mencapai tujuan. Tetap yakin dan berjuang dengan segenap kemampuan yang ada, buktikan semua mimpi dapat diperjuangkan menjadi kenyataan.

Selaras dengan pepatah yang menyatakan "A great treasure in life is doing what people say, you can not do." Kepuasaan terbesar dalam hidup ini adalah mampu melakukan apa yang dikatakan orang lain tidak dapat kita lakukan. Menghadapi segala kesangsian dan keraguan orang lain hanya satu jawabannya, "Buktikan bahwa kita bisa! Kita mampu!" Hanya dengan bukti kesuksesan yang mampu kita ciptakan, maka jati diri kita lambat atau cepat pasti akan diakui, pasti akan diterima.


"Take doubts and mockery as a leverage to strengthen our will and fight with our best ability. Prove to people that all dreams can come true."

sumber: 15 Wisdom to Success by Andrie Wongso , thx to my beloved sister for this great book

1 comment:

Vivie Ning Mustiko said...

Salam kenal pakdhe . . . .
saia fans berat bunga lily 'N tanpa sengaja saia temukan postingan ini . . .