02 April 2006

-<)-( Kontemplasi )-(>-

Stop Comparing, Start Flowing !




"Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar".

Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5(lima) buah 'pintu' yang menuju ke tempat tersebut.

Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing.

"Stop membandingkan dengan yg lain. Seorang ayah/ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yg lain. Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar."

Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan, dimulai dari membandingkan. Contohnya orang kaya berkulit hitam yg tdk dpt menerima kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali membandingkan dirinya dengan orang kulit putih. "Uangnya banyak, sehingga mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik". Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan orang kaya itu. Leads you nowhere. Karena itu, arahkanlah ke sebuah titik, mengalir (flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu menjadi diri sendiri. Apa yg disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja. Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yg kita bangun dari dalam. "Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!"

Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.

Sebab utama kita berada di bumi ini, adalah untuk memberi. "Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih banyak". "Ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good and I am good. Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik".

Yang baik-baik itu bisa kita lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi. Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia akan memasuki wilayah beauty and happiness. "Selayaknya dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi, ada yang pelit. Melihat orang yang tidak suka memberi, muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya ? Apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke saya. Jawabnya simple, "sleep well, eat well," sambil tersenyum. Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan memberi.

Pintu ketiga utk menuju keindahan & kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup Anda, semakin terang cahaya Anda di dalam.

Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap. Artinya, semakin anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, anda akan semakin bercahaya dari dalam. "Jika anda (si cantik) punya suami yg keras dan suka marah-marah, jangan lupa bersyukurlah. Karena suami yang keras & suka marah-marah, membuat sinar dari dalam diri anda bercahaya. Anda mungkin punya istri yang cerewetnya minta ampun. Bersyukurlah, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran. Jika anda punya atasan diktatornya minta ampun. Bersyukurlah, karena anda dapat belajar tentang kebijaksanaan. (Kali ajee Naik gaji) Or Hmmm Pesangon Pecat!!

Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan & kebahagiaan, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam. Mengutip perkataan Jalaluddin Rumi semuanya dikirim sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yg tak terbayangkan.

"Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat jadi tambah cantik,". Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness.

Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap.

Bila anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang. Makan Tuch Neraka .... BT Trus NEHH !!

Sedangkan anda adalah orang yang akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap anda benar. Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa "everything will be allright". Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah sebentuk ketidakyakinan terhadap kebenaran.

"Kalau anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending jangan melalukan ritual peribadatan, karena anda itu tidak yakin terhadap kebenaran," Yach gak sich!! "Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil," Yoaaaa ....

Pintu kelima atau yang terakhir menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan.

Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yg tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan dalam hidupnya. "Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalamnya. Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui diri kita sendiri." Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian akan dengan sendirinya mengetahui kehidupan. Coba deh anda baca bukunya harun Yahya yang Deep Thinking.

Good Luck, may Allah blessing us, Amien!! Innallaha ma'ashshabiriin

Thx to Ogen...

No comments: